Thursday, May 26, 2011

Ancaman Berbasis Muatan (Content-based Threats)

Di dalam ancaman berbasis muatan, yang menjadi ancaman adalah muatan dari aplikasi (contohnya derogatory message) dan penggunaan dari muatan tersebut (contohnya spamming email). Ancaman berbasis muatan yang paling umum pada infrastruktur wireless adalah melalui email yang telah terinfeksi atau spam yang datang dari server SMTP maupun HTTP melalui wireless gateaway menuju peralatan wireless.

Gambar penyebaran ancaman berbasis muatan


Ancaman berbasis muatan pertama yang menyerang peralatan wireless terjadi pada bulan Juni 2000 dengan kemunculan virus ‘in the wild’ pertama untuk peralatan wireless bernama Timofonica. Timofonica ditulis menggunakan Visual Basic Script dan menyebar pada jaringan wireless Telefonica SA di kota Madrid. Virus ini menyebar dengan mengirimkan pesan email yang telah terinfeksi dari komputer yang telah terinfeksi sebelumnya. Setelah menemukan target PC baru, virus akan mengeksploitasi aplikasi Microsoft Outlook 98 atau 2000 dan mengirimkan salinan dirinya melalui email kepada seluruh alamt yang terdapat di dalam MS Outlook Address Book.
Pada prinsipnya penyebaran virus ini hampir meyerupai penyebaran virus ILoveYou yang mewabah pada bulan Mei 2000. Namun, Timofonica lebih dari sekedar virus email, di mana untuk setiap email yang dikirimkannya, virus juga mengirimkan pesan SMS kepada alamat acak yang terdapat di dalam host internet correo.movistar.net . Karena host ini mengirimkan pesan SMS kepada telepon seluler yang bekerja pada standar GSM Eropa, virus mencoba untuk men-spam para pengguna dengan pesan SMS (lihat Gambar 4.3).
Sama seperti halnya dengan trojan Liberty Crack, serangan Timofonica pada awalnya hanya menimbulkan dampak yang kecil. Namun demikian kecepatan penyebaran virus ini melalui infrastruktur wireless sangat tinggi bahkan dapat membanjiri jaringan wireless yang diserang dengan pesan-pesan spam.
Program lain yang memiliki banyak kesamaan dengan virus ini sempat terlihat menyerang sistem I-mode yang dimiliki oleh perusahan telepon seluler Jepang, NTT DoCoMo. Pada bulan Juni tahun 2000, muncul sebuah malicious code yang mengirimkan pesan khusus kepada pengguna sistem I-mode. Ketika pengguna menerima pesan tersebut dan mengakses hypertext link yang terdapat pada pesan tersebut, maka tanpa sepengetahuan pengguna program tersebut akan menghubungi nomor 110 (emergency line service di Jepang). Perkembangan peralatan wireless yang semakin kompleks dapat memberikan potensi kepada ancaman berbasis muatan seperti embedded script virus. Meskipun pada awalnya penyebaran hanya berlangsung jika pengguna mengakses attachment yang disertakan dalam sebuah email yang telah terinfeksi, namun kenyataannya kini sudah muncul virus seperti VBS_Kakworm dan VBS_Bubbleboy yang dapat menyebar hanya dengan membuka email yang bersangkutan.


Kembali ke pembahasan utama dalam posting ini <

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites